11 April 2010

Menguak peyorasi ta'aruf

ejrdaily,jum'at 9 april 2010 hari ke-5 liburan dimanfaatkan seperti awal liburan yaitu bermain playstation disertai WINNING ELEVENT.tetapi ada yang berbeda dari hari lain yaitu seperti biasa kala siang hari jum'at dilaporkan terjadi penutupan jalan 0leh warga desa yang antusias mengikuti ibadah sholat jum'at hingga tumpah ke jalan raya.sesudah sholat bergegas kewarnet untuk menimba ilmu dan mencari pengetahuan.paket 3 jam langsung ku pesan dan dapat.. browsing diawali dengan rasa ingin tau yang teramat sangat tentang suatu kata yang sering melihat dan mendengar yaitu membuatku menuliskan pada tempat pencarian dan men double klik search hinga memilih salah satu dari sepuluh pilihan dan terjawab tentang ta'aruf dan kontradiksi dengan pacaran ternyata ta'aruf :
mengenal
calon istri/
suami, dengan
harapan ketika
ada kecocokan
antara kedua
belah pihak
berlanjut
dengan
pernikahan.
- pacaran :
mengenal
calon pacar,
dengan
harapan ketika
ada kecocokan
antara kedua
belah pihak
berlanjut
dengan
pacaran,
syukur-syukur
bisa nikah …
Kapan dimulai
- taaruf : saat
calon suami
dan calon istri
sudah merasa
bahwa
menikah
adalah suatu
kebutuhan,
dan sudah siap
secara fisik,
mental serta
materi.
- pacaran :
saat sudah
diledek sama
teman: ”koq
masih
jomblo?”,
atau saat
butuh temen
curhat, atau
saat taruhan
dengan teman.
Waktu
- taaruf :
sesuai dengan
adab bertamu “Rasulullah
tidak
pernah
mengetuk
pintu
pada
keluarganya
pada
waktu
malam.
Beliau
biasanya
datang
kepada
mereka
pada
waktu
pagi
atau
sore.” (Muttafaqun
‘Alaihi) “Meminta
izin itu
tiga kali,
apabila
diizinkan,
maka
masuklah,
jika
tidak,
maka
kembalilah.” (Muttafaqun
‘Alaihi)

- pacaran :
pagi boleh,
siang oke, sore
ayo, malam
bisa,dini hari
klo ngga ada
yang komplain
juga tak apa kalau ga ada yang ngeronda
Tempat
pertemuan
- taaruf : di
rumah sang
calon, balai
pertemuan,mus
masjid,
sekolahan.
- pacaran : di
rumah sang
calon, kantor,
mall,sekolahan,cafe,diskotik,selokan,tempat
wisata,
kendaraan
umum &pribadi, pabrik.
Frekuensi
pertemuan
- taaruf : lebih
sedikit lebih
baik karena menghindari zina
- pacaran :
lazimnya
seminggu
sekali, pas
malem
minggu. kalo
bisa tiap hari
Lama
pertemuan
- taaruf :
sesuai dengan
adab bertamu
- pacaran :
selama belum
ada yang
komplain,
lanjut mang !
Materi
pertemuan
- taaruf :
kondisi pribadi,
keluarga,
harapan, serta
keinginan di
masa depan.
- pacaran :
cerita apa aja
kejadian
minggu ini,
ngobrol
ngalur-ngidul,
ketawa-
ketiwi.
adab berkhalwat
- taaruf :
minimal calon
lelaki, calon
perempuan,
serta seorang
pendamping
(bertiga)Barangsiapa beriman
kepada Allah dan hari
akhir maka jangan sekali-
kali dia berkhalwat dengan
seorang wanita tanpa
disertai mahramnya,
karena setan akan
menyertai
keduanya.” (HR. Ahmad).
maksimal
tidak terbatas
(disesuaikan
adab tamu).
- pacaran :
calon lelaki
dan calon
perempuan
saja (berdua).
klo rame-rame
bukan
pacaran, tapi
rombongan.
Biaya
- taaruf :
secukupnya
dalam rangka
menghormati
tamu (sesuai
adab tamu).
- pacaran :
kalau ada
biaya: ngapel,
kalau ngga ada
absent dulu
atau cari
pinjeman,
terus tempat
pertemuannya
di rumah aja
kali ya? tapi
gengsi dong
pacaran di
rumah doang ?? apa kata doi coba ??,ujung-ujungnya ngutang
durasi melakukanya- taaruf :ketika sudah tidak ada lagi keraguan di kedua belah pihak, lebih cepat lebih baik.dan ketika informasi sudah cukup (bisa seminggu, sebulan,2bulan), apa lagi yang ditunggu-tunggu? maksimal 3 bulan - pacaran : bisa 3 bulan, 6 bulan, setahun,2 tahun,bahkan mungkin 10 tahun. Saat tidak ada
kecocokan saat proses - taaruf : salah satu pihak bisa menyatakan tidak ada kecocokan, dan proses stop dengan menyebut alasannya. - pacaran : salah satu pihak bisa menyatakan tidak ada kecocokan, dan proses stop dengan/ tanpa menyebutkan alasannya. ta'aruf yang diajarkan islam ternyata sangatlah berbeda dengan ajang maksiat produk hawa nafsu semoga saja tak ada pluralisasi antara yang hak dan yang bathil

No comments:

Post a Comment

komentar

HTML Comment Box is loading comments...

[>|<] last page [>|<]